Senin, 21 Juni 2010

Pencemaran Udara yang terjadi di Indonesia

PENCEMARAN UDARA YANG TERJADI DI INDONESIA

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. [Karbon monoksida]adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan [ozon]dalam [smog fotokimia]adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

Pencemaran udara yang terjadi di sekitar kita antara lain sebagai berikut:

Kegiatan manusia

v Transportasi

v Industri

v Pembangkit listrik

v Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar

v Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)

Sumber alami

v Gunung berapi

v Rawa-rawa

v Kebakaran hutan

v [Nitrifikasi] dan [denitrifikasi]biologi

Sumber-sumber lain

v Transportasi[amonia]

v Kebocoran tangki][klor]

v Timbulan gas [metana]dari [lahan uruk]/[tempat pembuangan akhir] [sampah]

v Uap pelarut organik

Dibawah ini merupakan jenis-jenis pencemaran udara yang terjadi di sekitar kita, antara lain:

v Karbon monoksida

v Oksida nitrogen

v Oksida sulfur

v CFC

v Hidrokarbon

v Ozon

v Volatile Organic Compounds

v Partikulat

Pencemaran udara yang terjadi sesungguhnya sangat membahayakan bagi kesehatan dan lingkungan kita, karena sesungguhnya udara itu sendiri bersifat primer sebagai kebutuhan manusia secara individu. Manusia tidak akan hidup bila tidak dapat menghirup udara, yaitu oksigen. Namun, pada kenyataannya udara memang memiliki beberapa kandungan dan unsur-unsur tertentu. Kandungan-kandungan udara yang biasa kita kenali adalah oksigen dan karbondioksida, oksigen adalah udara yang kita hirup untuk kelangsungan hidup manusia di dunia ini. Sedangkan karbondioksida adalah udara yang keluar dari tubuh kita, atau hasil dari pembakaran tubuh kita, dan udara tersebut akan dihirup oleh tumbuh-tumbuhan yang nantinya akan melakukan fotosintesis yang menghasilkan oksigen kembali.

Rantai pernapasan tersebut memperlihatkan bahwa kehidupan manusia sebagai mahluk sosial bukan hanya bergantung pada manusia yang lain, namun ternyata manusia memiliki ketergantungan pada lingkungannya juga, hal demikian dapat disebut dengan sama-sama menguntungkan atau simbiosis mutualisme. Oleh karena itu, manusia yang hidup di dunia ini juga harus memperhatikan sumber daya alam yang ada disekitarnya. Antara lain adalah tanaman dan tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar kita, karena dengan tumbuh-tumbuhan dan tanaman-lah yang memberikan oksigen kepada kita. Bahkan dapat membersihkan udara yang ada disekitar kita.

Transportasi sebagai sarana dan fasilitas yang diciptakan oleh teknologi masa kini ternyata menambah permasalahan dalam pencemaran udara. Namun, apakah kesalahan pencemaran udara dilimpahkan begitu saja kepada pengguna atau pembuat teknologi tersebut?, tidak juga seperti itu, karena kuantitas transportasi dan juga kualitasnya juga perlu diperhatikan, bahkan kebijakan-kebijakan pemerintah tentang transportasi juga perlu diperhatikan. “Pada masa sekarang ini, pencemaran udara di Indonesia 70%nya diakibatkan oleh emisi kendaraan bermotor, karena kendaraan bermotor memiliki zat-zat yang berbahaya bagi udara disekitar kita, antara lain adalah timbal/timah hitam (Pb), suspended particulate matter (SPM), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox)”.

Kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber pencemaran udara yang utama di daerah perkotaan. Emisi yang paling signifikan dari kendaraan bermotor ke atmosfer berdasarkan massa adalah gas karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O) yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang berlangsung sempurna. Pembakaran yang sempurna dapat dicapai dengan tersedianya suplai udara yang berlebih. Namun demikian, kondisi pembakaran yang sempurna dalam mesin kendaraan jarang terjadi. Karena keadaan kendaraan bermotor dan angkutan sangat buruk, akibat mahalnya suku cadang dan perawatan yang kurang baik sehingga proses pembakaran kurang sempurna, akibat krisi moneter yang terjadi di Indonesia, maka terjadilah ketidakteraturan produksi harga dan juga tingkat harga BBM yang tiba-tiba saja melonjak, ini semakin memperparah keadaan, sehingga kerusakan pada kendaraan akibat mahalnya suku cadang dan perawatan kendaraan terjadi banyak sekali dan ini mengakibatkan emisi gas buang yang berlebihan dan dampaknya adalah pencemaran udara yang semakin mengandung berbagai zat yang kotor dan berbahaya.

Dampak-dampak dari polusi udara bagi kesehatan manusia

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. Memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.

Dampak pencemaran udara bagi tumbuhan

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

Dampak pencemaran udara bagi hujan

pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:

v Mempengaruhi kualitas air permukaan

v Merusak tanaman

v Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan

v Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

Polusi udara menjadi pemanasan global dan mempengaruhi efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.

Dampak dari pemanasan global adalah:

v Pencairan es di kutub

v Perubahan iklim regional dan global

v Perubahan siklus hidup flora dan fauna

Pemanasan global dapat merusak lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

Untuk menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan melalui beberapa usaha antara lain:

v Mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida.

v Pengolahan atau daur ulang limbah asap industri.

v Penghijauan dan reboisasi atau penanaman kembali pohon-pohon pengganti.

v Menghentikan pembakaran hutan.